Time does fly. Tidak terasa saya sudah berada di semester 5! Tahun ini merupakan tahun yang sungguh luar biasa karena disini lah saya merasakan naik turunnya lika-liku kehidupan perkuliahan; mulai dari meng-apply beasiswa Double degree, berjuang melewati satu semester di kelas yang berbeda dengan teman-teman kelas IBMP saya, mengikuti kepanitiaan yang superduper sibuk, rapat rapat rapat, kursus Bahasa, jadi student buddies, ditambah lagi Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang saya ambil di Kalimantan selama satu bulan lebih yang menjadi salah satu syarat agar dapat mengikuti program double degree. Suka duka telah saya lewati pada masa itu. Berperang melawan rasa lelah, cemas, takut dan overthinking hingga akhirnya, setelah berjuang melawan itu semua saya berhasil menginjakan kaki di Nanjing, tepatnya di Nanjing Xiaozhuang University untuk melanjutkan program beasiswa double degree yang telah saya impikan sejak awal semester satu.
International Student Buddies 🇨🇳-🇲🇨 |
Namun, bukan berarti perjuangan saya selesai sampai disini. Masih banyak hal dan masalah baru yang akan saya temui seiring berjalannya waktu, terutama dalam menjadi seorang mahasiswa asing. Adaptasi lingkungan, Bahasa, budaya, dan juga gaya hidup menjadi hal yang mau tak mau harus saya lakukan agar dapat bertahan. Disinilah letak keseruannya!. Saya pribadi senang dengan tantangan, walaupun hal ini kadang sungguh menyusahkan saya. Mengutip sebuah anonymous quote, 'Jika kamu lelah tapi kamu senang, berarti kamu sedang berada di jalur yang tepat' selalu menjadi sumber kekuatan bagi saya untuk bertahan.
Here at Nanjing Xiaozhuang University. |
Lalu, dari segala tantangan yang akan saya hadapi kedepannya, hal apakah yang paling saya takutkan?
Menjawab sebuah pertanyaan dari saya dan untuk saya. Mungkin ada banyak sekali kecemasan dan ketakutan yang akan saya hadapi nantinya yang belum terpikirkan oleh saya, mengingat perjalanan saya yang masih sangat panjang. Namun, ada satu hal yang sudah tergambar jelas dipikiran saya. Ketakutan yang mendominasi dan menurut saya, tidak hanya saya seorang yang merasakannya namum juga beberapa orang yang juga visionaris seperti saya. Lantas, apa itu?
'Mempersiapkan Rencana Keuangan Sebagai Bekal Masa Depan'.
Ya. Ketakutan terbesar saya adalah tidak bisa mempersiapkan kebutuhan masa depan, terutama dalam segi finansial. Banyak hal yang dapat terjadi dalam kurun waktu singkat. Makin dewasa saya bertambah, semakin saya harus menjadi mandiri dan tidak bergantung kepada orang tua lagi. Apapun kemudahan yang saya miliki sekarang ini tidak akan bertahan lama jika tidak saya kelola dengan baik. Masalahnya, di usia superti saya sekarang ini, moto hidup "Yolo" selalu merekat dalam kehidupan saya, terutama karena saya sedang melanjutkan studi di negeri orang. Rasanya kalau hanya diam-diam Saja demi tidak mengeluarkan duit sungguh tidak benar. Belanja untuk keperluan sehari-hari, belanja barang-barang baru dan lucu-lucu, nongkrong, jalan-jalan dan traveling, semua harus saya lakukan disini Sebelum menyelesaikan kuliah di negeri orang. Sering kali ketika ingin membeli sesuatu saya bertarung dengan diri saya sendiri, terjebak dengan kata 'haruskah saya beli?' dan 'You only live once', namun ujung-ujungnya tetap berakhir dengan sebuah transaksi. Belum lagi diskon-diskon, makanan-makanan di streetfood yang banyak dan beraneka ragam yang cocok dengan hobi makan saya; Semuanya bila saya ikuti satu-persatu bisa menghabiskan duit jajan bulanan saya, tanpa sisa sepeserpun!!
Tentu saja dengan cara hidup seperti ini saya tidak bisa tenant-tenang saja. Akan selalu ada dibenak saya cara untuk mencari uang tambahan, termasuk back-up financial. Jujur jika memikirkan uang rasanya pusing setengah mati. Menghabiskannya memang mudah, namun mencarinya membutuhkan usaha dan tenaga yang sangat berat. Kira-kira apa yang bisa saya, seorang mahasiswa biasa lakukan agar bisa menghasilkan setidaknya sesuatu yang berarti dalam hidup saya?
Lalu suatu hari saya teringat dengan semester sebelumnya saat saya masih di Indonesia. Kakak kelas saya yang bernama Leon yang pada saat itu merupakan asisten dosen sungguh menginspirasi saya!. Dia merupakan mahasiswa yang sangat aktif dalam dunia perkuliahan dan selalu memberikan good vibes. Saya mengenal dia saat dia mengajar asistensi manajemen keuangan dan kami menjadi lebih akrab saat sama-sama menjadi student buddies. Disitu ia menceritakan banyak sekali pengalaman yang ia miliki, terutama berbagai segi positif yang ia dapat saat menjadi asisten dosen manajemen keuangan. Ia bercerita banyak, salah satunya adalah berinvestasi. Ya, saya mulai tartarik dengan perbincangan itu ketika ia mengatakan kata 'investasi'. Selama ini saya memang hanya tahu sebatas permukaan saja tentang investasi. Ia menjelaskan banyak hal sekali pada saya tentang investasi sehingga saya menjadi tertarik akan hal tersebut dan melakukan research di google dan YouTube untuk informasi yang lebih mendalam lagi. Tertarik? Ya. Ingin mencoba? Sangat!
Investasi Muda?
Tidak ada kata terlambat untuk memulai, bukan? Walaupun sudah melewati masa-masa kelas manajemen keuangan, saya merasa masih belum layak untuk lulus dari kelas tersebut. Penyesalan muncul ketika saya mengingat-ingat kembali semua materi yang telah diajarkan dosen kepada saya, masa-masa dimana saya mengambil kelas manajemen keuangan. Dulu di kelas itu dia mengajarkan saya tentang semua hal yang menyangkut keuangan superti investasi, saham, pasar modal, reksa dana, namun tak ada satu pun yang saya cerna dengan baik. Masuk telinga kiri keluar telinga kanan. Coba dulu saya rajin mendengarkan dosen, pasti saya sudah jago investasi sekarang!. Tapi begitulah hidup. Kita harus melewatkan sesuatu dulu baru bisa sadar kalau kita membutuhkannya.
Disinilah petualangan saya dimulai. Googling sana-sini, membaca artikel seputar investasi sampan otak saya akhirnya tercerahkan sedikit demi sedikit. Kok ngebet banget sih buat investasi? Ya. Mungkin saya terlihat terlalu antusias dan bersemangat, padahal banyak orang yang beranggapan bahwa investasi lebih cocok jika dilakukan saat sudah mapan, sudah punya kerja, dan usia-usia muda seperti saya sekarang ini belum cocok untuk terjun dalam dunia investasi. Hmm. Is it?
'Mempersiapkan Rencana Keuangan Sebagai Bekal Masa Depan'.
Ya. Ketakutan terbesar saya adalah tidak bisa mempersiapkan kebutuhan masa depan, terutama dalam segi finansial. Banyak hal yang dapat terjadi dalam kurun waktu singkat. Makin dewasa saya bertambah, semakin saya harus menjadi mandiri dan tidak bergantung kepada orang tua lagi. Apapun kemudahan yang saya miliki sekarang ini tidak akan bertahan lama jika tidak saya kelola dengan baik. Masalahnya, di usia superti saya sekarang ini, moto hidup "Yolo" selalu merekat dalam kehidupan saya, terutama karena saya sedang melanjutkan studi di negeri orang. Rasanya kalau hanya diam-diam Saja demi tidak mengeluarkan duit sungguh tidak benar. Belanja untuk keperluan sehari-hari, belanja barang-barang baru dan lucu-lucu, nongkrong, jalan-jalan dan traveling, semua harus saya lakukan disini Sebelum menyelesaikan kuliah di negeri orang. Sering kali ketika ingin membeli sesuatu saya bertarung dengan diri saya sendiri, terjebak dengan kata 'haruskah saya beli?' dan 'You only live once', namun ujung-ujungnya tetap berakhir dengan sebuah transaksi. Belum lagi diskon-diskon, makanan-makanan di streetfood yang banyak dan beraneka ragam yang cocok dengan hobi makan saya; Semuanya bila saya ikuti satu-persatu bisa menghabiskan duit jajan bulanan saya, tanpa sisa sepeserpun!!
Tentu saja dengan cara hidup seperti ini saya tidak bisa tenant-tenang saja. Akan selalu ada dibenak saya cara untuk mencari uang tambahan, termasuk back-up financial. Jujur jika memikirkan uang rasanya pusing setengah mati. Menghabiskannya memang mudah, namun mencarinya membutuhkan usaha dan tenaga yang sangat berat. Kira-kira apa yang bisa saya, seorang mahasiswa biasa lakukan agar bisa menghasilkan setidaknya sesuatu yang berarti dalam hidup saya?
Lalu suatu hari saya teringat dengan semester sebelumnya saat saya masih di Indonesia. Kakak kelas saya yang bernama Leon yang pada saat itu merupakan asisten dosen sungguh menginspirasi saya!. Dia merupakan mahasiswa yang sangat aktif dalam dunia perkuliahan dan selalu memberikan good vibes. Saya mengenal dia saat dia mengajar asistensi manajemen keuangan dan kami menjadi lebih akrab saat sama-sama menjadi student buddies. Disitu ia menceritakan banyak sekali pengalaman yang ia miliki, terutama berbagai segi positif yang ia dapat saat menjadi asisten dosen manajemen keuangan. Ia bercerita banyak, salah satunya adalah berinvestasi. Ya, saya mulai tartarik dengan perbincangan itu ketika ia mengatakan kata 'investasi'. Selama ini saya memang hanya tahu sebatas permukaan saja tentang investasi. Ia menjelaskan banyak hal sekali pada saya tentang investasi sehingga saya menjadi tertarik akan hal tersebut dan melakukan research di google dan YouTube untuk informasi yang lebih mendalam lagi. Tertarik? Ya. Ingin mencoba? Sangat!
Investasi Muda?
Tidak ada kata terlambat untuk memulai, bukan? Walaupun sudah melewati masa-masa kelas manajemen keuangan, saya merasa masih belum layak untuk lulus dari kelas tersebut. Penyesalan muncul ketika saya mengingat-ingat kembali semua materi yang telah diajarkan dosen kepada saya, masa-masa dimana saya mengambil kelas manajemen keuangan. Dulu di kelas itu dia mengajarkan saya tentang semua hal yang menyangkut keuangan superti investasi, saham, pasar modal, reksa dana, namun tak ada satu pun yang saya cerna dengan baik. Masuk telinga kiri keluar telinga kanan. Coba dulu saya rajin mendengarkan dosen, pasti saya sudah jago investasi sekarang!. Tapi begitulah hidup. Kita harus melewatkan sesuatu dulu baru bisa sadar kalau kita membutuhkannya.
Disinilah petualangan saya dimulai. Googling sana-sini, membaca artikel seputar investasi sampan otak saya akhirnya tercerahkan sedikit demi sedikit. Kok ngebet banget sih buat investasi? Ya. Mungkin saya terlihat terlalu antusias dan bersemangat, padahal banyak orang yang beranggapan bahwa investasi lebih cocok jika dilakukan saat sudah mapan, sudah punya kerja, dan usia-usia muda seperti saya sekarang ini belum cocok untuk terjun dalam dunia investasi. Hmm. Is it?
Bagi saya secara personal, investasi itu tidak mengenal umur. Tua muda, asalkan kita benar-benar paham dan mengerti dengan apa yang akan kita lakukan, semua akan baik-baik saja. Malahan, banyak juga orang yang mengatakan dengan mulai berpikir untuk berinvestasi di usia 20-an tahun, kita sudah selangkah lebih maju dibandingkan kebanyakan orang, lho. Kenapa begitu? Karena kita sudah mempersiapkan masa depan kita mulai dari masa muda kita.
Lalu gimana dengan modalnya kalau di usia muda kita bahkan belum bisa cari duit sendiri?
Banyak orang beranggapan bahwa semua investasi membutuhkan dana yang besar. Dulu saya juga sempat mengira seperti itu. Kalo nggak punya modal gede, ga usah sok-sok investasi deh. Ga bakalan berefek. Iya, dulu pemikiran saya sedangkal itu. Mungkin karena saya waktu itu kurang berpengetahuan tentang investasi. Tapi untungnya sekarang pikiran saya sudah lebih terbuka, dan menjadi salah satu alasan kenapa saya sekarang bisa berinvestasi di Reksadana.
Reksadana!
Keputusan yang cepat, namun tepat menurut saya. Tentu pilihan saya dilandasi dengan berbagai macam alasan dan pertimbangan. Pada awalnya, saya ingat kata-kata dosen saya mengenai reksadana, atau dalam bahasa inggris disebut Mutual fund. 'Don't put all your eggs in one basket' menjadi sebuah istilah yang sangat tepat untuk menggambarkan artinya. Reksadana adalah salah satu bentuk investasi keuangan seperti saham, pasar uang, maupun obligasi. Yang membedakannya adalah, dalam reksadana, uang yang kita investasikan dikumpulkan bersama-sama dengan investor lain dan nantinya dikelola oleh manajer investasi. Lalu dimana dana kita ditempatkan? Nah, disinilah istilah don't put all your eggs into one basket berlaku. Uang kita nantinya akan di investasikan dengan komposisi yang telah ditentukan dan disepakati baik pada saham, pasar uang maupun obligasi.
Tentunya seperti yang telah saya katakan tadi, memilih untuk berinvestasi pada reksadana bukanlah tanpa alasan. Berikut ini alasan mengapa saya memilih reksadana yang telah saya rangkum:
Pertama, investasi di reksadana sangat terjangkau. Mengapa demikian? Karena tidak semua investasi membutuhkan dana besar! Ketika investasi saham membutuhkan duit jutaan, pada reksadana kita bisa berinvestasi dengan jumlah yang kecil, sehingga bagi saya yang belum punya penghasilan dan masih mengandalkan orang tua, bisa nih menabung ke reksadana dengan cara menyisihkan sedikit uang jajan.
Kedua, resiko rendah. Pada reksadana, terjadi diversifikasi resiko, artinya, uang kita di alokasikan ke berbagai instrumen seperti saham, obligasi dan pasar uang, sehingga resiko yang terjadi pun akan terminimalisir karena turunnya Nilai tidak terjadi secara bersamaan.
Ketiga, Akses untuk berinvestasi di reksadana sangat mudah! Jaman sekarang, sudah banyak sekali marketplace untuk membeli reksadana, sampai-sampai orang-orang pada bingung harus pilih yang mana, sehingga tidak bingung harus berinvestasi reksadana dimana. Lalu, dimana tempat yang harus saya pilih untuk investasi reksadana? Well, if you ask me, marketplace yang saya pilih adalah Ajaib.
Reksadana!
Keputusan yang cepat, namun tepat menurut saya. Tentu pilihan saya dilandasi dengan berbagai macam alasan dan pertimbangan. Pada awalnya, saya ingat kata-kata dosen saya mengenai reksadana, atau dalam bahasa inggris disebut Mutual fund. 'Don't put all your eggs in one basket' menjadi sebuah istilah yang sangat tepat untuk menggambarkan artinya. Reksadana adalah salah satu bentuk investasi keuangan seperti saham, pasar uang, maupun obligasi. Yang membedakannya adalah, dalam reksadana, uang yang kita investasikan dikumpulkan bersama-sama dengan investor lain dan nantinya dikelola oleh manajer investasi. Lalu dimana dana kita ditempatkan? Nah, disinilah istilah don't put all your eggs into one basket berlaku. Uang kita nantinya akan di investasikan dengan komposisi yang telah ditentukan dan disepakati baik pada saham, pasar uang maupun obligasi.
Tentunya seperti yang telah saya katakan tadi, memilih untuk berinvestasi pada reksadana bukanlah tanpa alasan. Berikut ini alasan mengapa saya memilih reksadana yang telah saya rangkum:
Pertama, investasi di reksadana sangat terjangkau. Mengapa demikian? Karena tidak semua investasi membutuhkan dana besar! Ketika investasi saham membutuhkan duit jutaan, pada reksadana kita bisa berinvestasi dengan jumlah yang kecil, sehingga bagi saya yang belum punya penghasilan dan masih mengandalkan orang tua, bisa nih menabung ke reksadana dengan cara menyisihkan sedikit uang jajan.
Kedua, resiko rendah. Pada reksadana, terjadi diversifikasi resiko, artinya, uang kita di alokasikan ke berbagai instrumen seperti saham, obligasi dan pasar uang, sehingga resiko yang terjadi pun akan terminimalisir karena turunnya Nilai tidak terjadi secara bersamaan.
Ketiga, Akses untuk berinvestasi di reksadana sangat mudah! Jaman sekarang, sudah banyak sekali marketplace untuk membeli reksadana, sampai-sampai orang-orang pada bingung harus pilih yang mana, sehingga tidak bingung harus berinvestasi reksadana dimana. Lalu, dimana tempat yang harus saya pilih untuk investasi reksadana? Well, if you ask me, marketplace yang saya pilih adalah Ajaib.
Pertama kali saya mengetahui tentang Ajaib adalah saat sedang streaming di Youtube. Disana ada seorang Youtuber yang memperkenalkan reksadana dan aplikasi Ajaib untuk berinvestasi. Apa Itu Ajaib? Ajaib adalah aplikasi investasi yang memungkinkan semua orang berinvestasi dalam reksa dana. Jujur, karena pembawaan sang YouTube tentang Ajaib yang sangat informatif dan persuasif, dikala itu saya langsung tertarik dan mau segera mencoba; pertama kalinya saya mengeluarkan tekad saya setelah sekian lama hanya sekedar melakukan research saja. Awalnya saya hanya menggunakan kode referral untuk coba-coba trial and error, namun kok makin kesini sepertinya saya makin tartarik dan pada akhirnya, saya memutuskan untuk memperbesar investasi saya.
Lalu, apa yang membuat saya tertarik untuk investasi reksadana disini?
1. Terpercaya
Hal pertama yang paling essensial yang saya lihat adalah kredibilitasnya. Ajaib telah terverifikasi dan diawadi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga aman bagi kita untuk berinvestasi disini. Uang kita disimpan dengan aman oleh bank kustodian dan diawasi secara ketat oleh OJK.
2. Cocok untuk Pemula
Bagi saya, Ajaib sangat cocok bagi pemula seperti saya yang baru mula belajar saham. Untuk dapat memahami dan menganalisa kinerja sebuah parusahaan butuh ketelatenan dan keuletan, dan tidak bisa dipelajari secara cepat. Inilah salah satu hal yang sebenarnya membuat saya agak takut untuk berinvestasi, karena saya sendiri tidak pandai dalam menganalisa, dan juga tidak punya waktu untuk memantau perkembangan perusahaan seintens mungkin. Oleh sebab itu saya memutuskan untuk investasi reksadana di Ajaib, karena Ajaib begitu mudah dan gampang untuk dipahami. Investor-investor baru seperti saya yang tidak tahu harus berinvestasi kemana akan dibantu dan diberikan rekomendasi harus investasi kemana. Dengan Ajaib, kegiatan investasi menjadi lebih mudah, terutama untuk generasi milenial yang senang dengan yang praktis-praktis.
Ajaib memberikan banyak sekali kemudahan seperti:
- Memberikan detail informasi tentang reksadana juga detail investasi, yaitu dimana saja dan berapa persen dana investasi kita di alokasikan dalam reksadana tersebut, sehingga kita bisa tahu berapa persen bagian yang kita miliki ketika kita berinvestasi.
- Di Ajaib juga terdapat banyak Pilihan investasi Baik dari resiko terendah, Obligasi, Terpopuler maupun syariah; tinggal sesuaikan saja dengan keinginan kita.
-Menyediakan simulasi return, yaitu berapa banyak return atau keuntungan yang akan kita dapatkan bila berinvestasi dalam jangka waktu tertentu dengan bunga dalam periode tertentu.
-Tersedia keterangan daftar perusahaan tempat kita ingin berinvestasi, sehingga saat memilih, kita bisa tahu dengan jelas dimana uang kita akan diinvestasikan.
3. Jumlah investasi terjangkau
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, saya memulai investasi pertama saya di AJAIB hanya dengan RP. 10,000.00,-, dan itupun bonus dari menggunakan kode referral orang. Intinya pada investasi awal saya belum mengeluarkan uang sepeser pun. Buat kaum muda yang masih belum punya gaji sendiri ataupun yang bugdetnya kecil, Ajaib is the answer. Dari menabung sedikit-sedikit, lama-lama akan menjadi bukit!
4. Banyak Tips & Trik, serta Pengetahuan Baru Tentang Investasi✨
Salah satu fitur yang paling saya suka dari Ajaib adalah Belajar. Disini para pemula benar-benar diberikan pengetahuan baru, informasi tambahan, dan juga tips-tips dalam berinvestasi, juga beira-berita seputar keuangan yang pastinya sangat berguna bagi kita. Selain menabung, wawasan kita juga bertambah dengan Ajaib.
Tidak hanya berbagi ilmu, pengetahuan, dan wawasan baru di aplikasinya saja, Ajaib juga memberikan beberapa edukasi tentang investasi di Official instagramnya, lho. Sudah di follow belum? Kalau belum, yuk stalk Official account-nya di @ajaib_investasi.
5. Sharing is Caring!
Fitur lainnya yang saya suka di Ajaib adalah ajak teman menggunakan kode referal. Saat mengajak seseorang untuk berinvestasi menggunakan Ajaib, teman kita akan mendapatkan bonus saldo untuk investasi sebesar RP.10,000.00,- dan kita akan mendapatkan koin Ajaib. Koin itu nantinya dapat kita mainkan untuk mendapatkan reksadana gratis hingga 1 juta!. Jadi selain dapat untung dari investasi, kita juga bisa mendapatkan untung dari kode referal. Wah, asyik tuh!
Bagi yang mau mendaftar, bisa lho menggunakan kode referal saya, moni915;
atau Bisa klik disini.
Setelah menulis panjang lebar akhirnya saya mencapai titik paling akhir pada blog ini yaitu Kesimpulan. Sebagai kaum milenial, kita harus sudah mempersiapkan masa depan mulai dari sekarang. Banyak hal yang dapat kita lakukan, salah satunya yaitu dengan berinvestasi, karena dengan melalui investasi kita menanam sedikit demi sedikit kekayaan kita untuk digunakan di masa depan. Banyak instrumen yang dapat kita pilih untuk berinvestasi, salah satunya reksadana yang sangat disarankan untuk generasi muda. Menurut saya, dengan kemudahan yang telah diberikan serta berbagai macam kelebihan yang ada di Ajaib, kita sebagai generasi milenial yang mencari serba kepraktisan dapat memanfaatkannya dengan baik. Dengan Ajaib, kegiatan investasi menjadi lebih mudah dan menyenangkan, juga memberikan banyak keuntungan bagi kita bila kita serius dan tekun dalam menjalankannya.
The Way to get ahead is to start now.
-William Feather
Ada banyak sekali artikel yang membahas tentang Ajaib yang bisa dijadikan referensi bila ingin tahu lebih jelasnya, atau melalui video tentang Ajaib di Youtube seperti yang saya lakukan. Semoga artikel saya kali ini dapat membantu dan menjadi inspirasi untuk kita semua. Jika ada pertanyaan, saran, rekomendasi, ataupun pengalaman lain seputar rencana masa depan, investasi reksadana maupun Ajaib, you can hit me up on my social media account (provided bellow) or by simply hit the comment button. Terima kasih telah membaca, Have a nice day!
Informasi lebih lanjut tentang Ajaib, kunjungi official websitenya di: